Formulir Kontak

 

Makalah Protein


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Protein (protos yang berarti “paling utama”) adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Peptida dan  protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air dari gugus amino dan gugus karboksil. Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai  polipeptida. Protein banyak terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia seperti pada tempe, tahu, ikan dan lain sebagainya. Secara umum, sumber dari protein adalah dari sumber nabati dan hewani. Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Maka, penting bagi kita untuk mengetahui tentang protein dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid dan  polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan  polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein itu sendiri mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitroge dan kadang kala sulfur serta fosfor.Protein dirumuskan oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun 1938.
B.   Rumusan Masalah
       1. Apa pengertian protein?
2. Apa komponen penyusun protein?
3. Bagaimana ikatan peptida pada protein?
4. Bagaimana struktur protein?

C.   Tujuan
       1. Untuk mengetahui pengertian protein
       2. Untuk mengetahui penyusun protein
       3. Untuk mengetahui ikatan peptide pada protein
       4. Untuk mengetahui struktur dari protein

BAB II
PEMBAHASAN

وَإِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً ۖ نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهَا وَلَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ كَثِيرَةٌ وَمِنْهَاتَأْكُلُونَ

Artinya : “Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu terdapat pelajaran yang penting bagi kamu. Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada di dalam perutnya, dan (juga) pada binatang itu terdapat manfaat yang banyak untuk kamu, dan sebagian dari padanya kamu makan."

A.   PROTEIN
1.    Pengertian Protein
       Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan  polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor . Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

2.    Komponen Penyususn Protein
Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus amino (NH2), sebuah gugus asam karboksilat (COOH), dan salah satu gugus lainnya, terutama dari kelompok 20 senyawa yang memiliki rumus dasar NH2CHRCOOH, dan dihubungkan bersama oleh ikatan  peptida.
Dengan kata lain protein tersusun atas asam-asam amino yang saling  berikatan. Struktur asam amino Suatu asam amino-α terdiri atas:
1. Atom C α. Disebut α karena bersebelahan dengan gugus karboksil (asam).
2. Atom H yang terikat pada atom C α.
3. Gugus karboksil yang terikat pada atom C α.
4. Gugus amino yang terikat pada atom C α.
5. Gugus R yang juga terikat pada atom C α.
Macam asam amino
Ada 20 macam asam amino, yang masing-masing ditentukan oleh jenis gugus R atau rantai samping dari asam amino. Jika gugus R berbeda maka jenis asam amino  berbeda. Contohnya asam amino serin, asam aspartat dan leusin memiliki perbedaan hanya pada jenis gugus R saja. Gugus R dari asam amino bervariasi dalam hal ukuran, bentuk, muatan, kapasitas  pengikatan hidrogen serta reaktivitas kimia. Keduapuluh macam asam amino ini tidak  pernah berubah. Asam amino yang paling sederhana adalah glisin dengan atom H sebagai rantai samping. Berikutnya adalah alanin dengan gugus metil (-CH3) sebagai rantai samping.


NO
Nama-Nama Asam Amino
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Alanin (alanine)
Arginin (arginine)
Asparagin  (asparagine)
Asam aspartat (aspartic acid)
Sistein (cystine)
Glutamin (Glutamine)
Asam glutamat (glutamic acid)
Glisin (Glycine)
Histidin (histidine)
Isoleusin (isoleucine)
Leusin (leucine)
Lisin (Lysine)
Metionin (methionine)
Fenilalanin (phenilalanine)
Prolin (proline)
Serin (Serine)
Treonin (Threonine)
Triptofan (Tryptophan)
Tirosin (tyrosine)
Valin (valine)

3.    Ikatan Peptida
       Kedua puluh macam asam amino saling berikatan, dengan urutan yang beraneka ragam untuk membentuk protein. Proses pembentukan protein dari asam-asam amino ini dinamakan sintesis protein. Ikatan antara asam amino yang satu dengan lainnya disebut ikatan peptida.Ikatan peptida ini dapat disebut juga sebagai ikatan amida.

4.    Struktur Protein
Protein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai macam struktur yang khas pada masing-masing protein. Karena protein disusun oleh asam amino yang  berbeda secara kimiawinya, maka suatu protein akan terangkai melalui ikatan peptida dan bahkan terkadang dihubungkan oleh ikatan sulfida. Selanjutnya protein bisa mengalami pelipatan-pelipatan membentuk struktur yang bermacam-macam. Ada 4 tingkat struktur protein yaitu struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier dan struktur kuartener.

a.    Struktur primer
       Struktur primer merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-urutan asam amino yang tersusun secara linear yang mirip seperti tatanan huruf dalam sebuah kata dan tidak terjadi percabangan rantai.
b.    Struktur sekunder
Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari rangka  protein. Struktur sekunder  protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada  protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
·      alpha helix (α-helix, “puntiran-alfa”), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral;
·      beta-sheet (β-sheet, “lempeng-beta”), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hydrogen atau ikatan tiol (S-H);
·      beta-turn, (β-turn, “lekukan-beta”); dan gamma-turn, (γ-turn, “lekukan-gamma”).
c.    Struktur tersier
Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai polipeptida sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu. Sebagai contoh, struktur tersier enzim sering padat, berbentuk globuler. Struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan.
d.    Struktur kuartener
Struktur kuarterner adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau promoter protein dalam ruang. Struktur ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit protein dengan struktur tersier yang akan membentuk protein kompleks yang fungsional
Ditinjau dari strukturnya, protein dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu:
1. Protein sederhana yang merupakan protein yang hanya terdiri atas molekul-molekul asam amino. Termasuk dalam kelompok misalnya :
·         Protamin: Protein ini bersifat alkalis dan tidak mengalami koagulasi pada pemanasan.
·         Albumin: Protein larut dalam air dan larutan garam encer, BM-nya relative rendah. Albumin terdapat dalam putih telur (albumin telur), susu (laktalbumin), darah (albumin darah) dan sayur-sayuran.
·         Globulin: Larut dalam larutan garam netral, tetapi tidak larut dalam air..

2. Protein gabungan yang merupakan protein yang terdiri atas protein dan gugus  bukan protein. Gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid atau asam nukleat :
·         Posferoprotein : mengandung gugus asam folat yang terikat pada gugus hidriksil dari serin dan theroin. Banyak terdapat pada susu dan kuning telur.
·         Lipoprotein : mengandung lipid asam lemak, listin. Sehingga mempunyai kapasitas sebagai zat pengemulsi yang baik, terdapat dalam telur, susu dan darah.
·         Nukleoprotein : kombinasi antara asam nukleat dan protein. Misal : musin pada air liur, ovomusin pada telur, nukoid pada serum.
·         Kromoprotein : kombinasi protein dengan gugus berfigmen yang biasanya mengandung unsur logam. Contoh : hemoglobin, myglobulin, chlorofil dan flavoprotein.
·         Metaloprotein : merupakan komplek utama anatara protein dan logam seperti halnya kromatorprotein. Contoh : feritrin (mengandung Fe), coalbumin (mengandung CO dan Zn).
BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
 
       1. Protein adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai bobot molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
2. Komponen penyusun dari protein adalah asam amino.
3. Ikatan antara asam amino yang satu dengan lainnya disebut ikatan peptida
4. Struktur protein ada 4 tingkatan yaitu: struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier, struktur kuartener.

Daftar Pustaka

Anna Poedjiadi, dkk., Dasar-Dasar Biokimia, Jakarta: UI Press, 2006
Lubert Stryer., Biokimia Vol. 3, Jakarta: EGC, 1996
Robert K Murray, dkk., Biokimia Harper Edisi 25, Jakarta: EGC, 2001


Total comment

Author

AHLUL NAZAR

0   komentar

Cancel Reply