Formulir Kontak

 

Makalah Tumbuhan C3, C4 dan CAM


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tanaman adalah mahluk hidup yang dapat makanannya sendiri dengan fotosintesis. Ada 3 jenis tanaman dilihat dari cara berfotosintesis dan gula yang dihasilkan. Tipe pertama adalah C3. C adalah lambang kimia untuk karbon, yang berarti tanaman tersebut menghasilkan gula berkarbon 3. Sekitar 80% tanaman didunia menggunakan proses ini. Mereka mengambil CO2 saat siang hari. Jenis kedua adalah C4. Sesuai dengan tipenya, tanaman ini menghasilkan gula berkarbon 4. Tipe C4 ini juga mengambil CO2, pada siang hari. Ada kurang lebih 15% tanaman yang mengunakan tipe ini.  Tipe crassulacean acid metabolism ( CAM) merupakan tipe yang terakhir. Tanaman ini mengambil CO2 pada malam hari, dan mengunakannya untuk fotosistensis pada siang harinya. Meski tidak menguarkan oksigen dimalam hari, namun dengan memakan CO2 yang beredar, tanaman ini sudah membantu kita semua menghirup udara bersih, lebih sehat, menyejukkan dan menyegarkan bumi, tempat tinggal dan ruangan. Tumbuhan CAM yang dapat mudah ditemukan adalah nanas, kaktus, dan bunga lili.
CAM merupakan adaptasi fotosintetik yang paling penting. Adaptasi fotosintetik kedua untuk kondisi yang gersang telah berkembang pada tumbuhan sukulen (tumbuhan penyimpanan air), bermacam-macam kaktus, nenas, dan perwakilan beberapa famili tumbuhan lainnya. Tumbuhan-tumbuhan ini membuka stomatanya pada malam hari dan menutupnya pada siang hari, yang merupakan seperti kebalikan perilaku tumbuhan lain. Menutup stomata selama siang hari membantu tumbuhan gurun menghemat air, tetapi juga mencegah CO2 memasuki daunnya. Selama malam hari, ketika stomata tumbuhan itu terbuka, tumbuhan ini mengambil CO2 dan memasukannya ke dalam berbagai asam organik. Cara fiksasi karbon ini disebut metabolisme asam krasulase, atau crassulacean acid metabolism (CAM).
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan tumbuhan C3, C4 dan CAM ?
2.      Apa perbedaan tumbuhan C3, C4 dan CAM ?
3.      Bagaimana Siklus Fotosintesis tumbuhan C3, C4 dan CAM ?

C.    Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian tumbuhan C3, C4 dan CAM.
2.      Untuk mengetahui perbedaan dari tumbuhan C3, C4 dan CAM.
3.      Untuk mengetahui siklus fotosintesis tumbuhan C3, C4 dan CAM.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian C3, C4 dan CAM
Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4, dan CAM (crassulacean  acid metabolism). Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering dibandingkan dengan tumbuhan C3. Namun tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi. Sebagian besar tanaman pertanian, seperti padi, gandum, kentang, kedelai, kacang-kacangan, dan kapas merupakan tanaman dari kelompok C3.
Tanaman C3 dan C4 dibedakan oleh cara mereka mengikat CO2 dari atmosfir dan produk awal yang dihasilkan dari proses assimilasi. Pada tanaman C3, enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP (RuBP merupakan substrat untuk pembentukan karbohidrat dalam proses fotosintesis) dalam proses awal assimilasi, juga dapat mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi ( fotorespirasi adalah respirasi,proses pembongkaran karbohidrat untuk menghasilkan energi dan hasil samping, yang terjadi pada siang hari) 
a.      Pengertian C3
Tanaman C3 adalah kelompok tumbuhan yang menghasilkan senyawa phospho gliseric acid yang memiliki 3 atom C pada proses fiksasi CO2 oleh ribolusa diphosphat, C3 tanaman melibatkan langsung fiksasi karbon CO2,  Artinya  langkah awal  melibatkan CO2 yang terikat ribulosa bifosfat untuk menghasilkan dua molekul dari tiga-karbon senyawa (3-phosphogylycerate). Dinamakan tanaman C3 karena senyawa yang  pertama kali dihasilkan adalah senyawa dengan 3 atom    karbon yaitu asam fosfogliserat dari CO2; ribulosa-1,5-bifosfat  dan  H2O. Tumbuhan yang melaksanakan daur tersebut disebut tumbuhan C3. Dalam daur ini satu molekul fosfogliseraldehida (PGAL) dibentuk dari fiksasi 3 molekul CO2, yang Selanjutnya PGAL akan diubah menjadi glukosa.
Reaksi keseluruhan adalah sebagai berikut:
3 CO2 + 9 ATP + 6 NADPH2 →  PGAL + 9 ADP + 8 iP + 6 NADP
b.      Pengertian Tumbuhan C4
            Tumbuhan dinamakan C4 karena tumbuhan tersebut memulai siklus Celvin dengan mode alternative fiksasi karbon yang membentuk senyawa karbon 4 sebagai produk pertamanya. Pada tumbuhan C4 ada dua tipe sel fotosintetik yang berbeda yaitu; sel seludang berkas pembuluh dan sel mesofil. Sel seludang berkas pembuluh tersusun menjadi seludang-seludang yang dikemas rapat disekitar urat daun diantara seludang berkas pembuluh dan permukaan daun terdapat sel mesofil yang tersusun lebih longgar.
c.       Pengertian CAM
CAM merupakan singkatan dari metabolism asam krasulase/  crassulacean acid metabolism (CAM), diberi nama menurut family crassulacae. Diberi nama CAM karena berdasarkan pada cara fiksasi pada karbonnya. Tumbuhan-tumbuhan ini membuka stomatanya pada malam hari dan menutupnya pada siang hari, yang merupakan seperti kebalikan perilaku tumbuhan lain. Menutup stomata selama siang hari membantu tumbuhan gurun menghemat air, tetapi juga mencegah CO2 memasuki daunnya. Selama malam hari, ketika stomata tumbuhan itu terbuka, tumbuhan ini mengambil CO2 dan memasukkannya kedalam berbagai asam organic. suatu sekuler dimana proses ini pertama kali ditemukan Adaptasi fotosintetik ke dua untuk kondisi yang gersang telah berkembang pada tumbuhan sekulen (tumbuhan penyimpan air), bermacam-macam kaktus, nenas dan perwakilan beberapa famili tumbuhan lainnya. Cara fiksasi karbon ini disebut. Sel mesofil tumbuhan CAM menyimpan asam organic yang dibuatnya selama malam hari di dalam vakuolanya hingga pagi, ketika stomata tertutup. Pada sianng hari, ketika reaksi terang dapat memasok ATP dan NADPH untuk siklus calvin, CO2 dilepas dari asam organic yang dibuat pada malam hari itu sebelum dimasukkan kedalam gula dalam kloroplas.[1]
B.     Perbedaan Tumbuhan C3, C4 dan CAM
Setiap tumbuhan memiliki cara atau daur fotosintesis yang berbeda-beda. Terdapat 3 jenis tumbuhan berdasarkan cara daur fotosintesisnya. Jenis tumbuhan yang dibedakan yaitu tumbuhan :
1.      Tumbuhan C3
Tumbuhan C3 adalah golongan Dikotil dimana daunnya dilengkapi Parenkim palisade dengan posisi daun yang selalu menghadap keatas ke arah matahari. Enzim yang menfiksasi tumbuhantanaman C3, enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP (RuBP merupakan substrat untuk pembentukan karbohidrat dalam proses fotosintesis) dalam proses awal assimilasi, juga dapat mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi ( fotorespirasi adalah respirasi,proses pembongkaran karbohidrat untuk menghasilkan energi dan hasil samping, yang terjadi pada siang hari) . Jika konsentrasi CO2 di atmosfir ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2 akan lebih menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi terhambat dan assimilasi akan bertambah besar.
Tumbuhan C3 tumbuh dengan karbon fiksasi C3 biasanya tumbuh dengan baik di area dimana intensitas sinar matahari cenderung sedang, temperature sedang dan dengan konsentrasi CO2 sekitar 200 ppm atau lebih tinggi, dan juga dengan air tanah yang berlimpah. Tumbuhan C3 harus berada dalam area dengan konsentrasi gas karbondioksida yang tinggi sebab Rubisco sering menyertakan molekul oksigen ke dalam Rubp sebagai pengganti molekul karbondioksida. Konsentrasi gas karbondioksida yang tinggi menurunkan kesempatan Rubisco untuk menyertakan molekul oksigen. Karena bila ada molekul oksigen maka Rubp akan terpecah menjadi molekul 3-karbon yang tinggal dalam siklus Calvin, dan 2 molekul glikolat akan dioksidasi dengan adanya oksigen, menjadi karbondioksida yang akan menghabiskan energi. Pada tumbuhan C3, CO2 hanya difiksasi RuBP oleh karboksilase RuBP. Karboksilase RuBP hanya bekerja apabila CO2 jumlahnya berlimpah
Contoh tanaman C3 antara lain : kedelai, kacang tanah, kentang
.
2.      Tumbuhan C4
Tumbuhan C4 adalah golongan tumbuhan Monokotil yang daunnya tidak dilengkapi jaringan parenkim palisade sehingga fotosintesisnya ada di jaringan Spons yang letaknya dekat dengan permukaan bawah epidermis daun.
3.      Tumbuhan CAM.
Tumbuhan CAM adalah golongan tumbuhan sukulen yang bagian mesofli atau daging daunnya tebal seperti nanans , kaktus dan lainnya. Tumbuhan Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering dibandingkan dengan tumbuhan C3. Perbedaan yang mendasar antara tanaman tipe C3, C4 dan CAM adalah pada reaksi yang terjadi di dalamnya. Yang dimana pada tanaman yang bertipe C3 produk awal reduksi CO2 (fiksasi CO2) adalah asam 3-fosfogliserat atau PGA Sumber energi yang diperlukan berasal dari fase terang fotosintesis. Sekumpulan reaksi tersebut terjadi secara simultan dan berkelanjutan. Memerlukan energi sebanyak 3 ATP. PGAL yang dihasilkan dapat digunakan untuk pemeliharaan sel dan disimpan dalam bentuk pati.
Tanaman tipe C4 yang menjadi cirinya adalah produk awal reduksi CO2 (fiksasi CO2) adalah asam oksaloasetat, malat, dan aspartat ( hasilnya berupa asam-asam yang berkarbon C4). Sedangkan pada tanaman tipe CAM yang menjadi ciri mendasarnya adalah memiliki daun yang cukup tebal sehingga laju transpirasinya rendah. Stomatanya membuka pada malam hari. Pati diuraikan melalui proses glikolisis dan membentuk PEP.
C3
C4
CAM (crassulacean acid metabolism)
lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi
adaptif di daerah panas dan kering
adaptif di daerah panas dan kering
enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP, juga dapat mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi
CO2 diikat oleh PEP yang
tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan O2
Pada malam hari asam malat tinggi, pada siang hari malat rendahLintasan
karbon dioxida masuk ke siklus calvin secara langsung.
tidak mengikat karbon dioksida secara langsung
tidak mengikat karbon dioksida secara langsung
Disebut tumbuhan C3 karena senyawa awal yang terbentuk berkarbon 3 (fosfogliserat)
Sel seludang pembuluh berkembang dengan baik dan banyak mengandung kloroplas 
Umumnya tumbuhan yang beradaptasi pada keadaan kering seperti kaktus, anggrek dan nenas
Sebagian besar tumbuhan tinggi masuk ke dalam kelompok tumbuhan C3
Fotosintesis terjadi di dalam sel mesofil dan sel seludang pembuluh 
Reduksi karbon melalui lintasan C4 dan C3 dalam sel mesofil tetapi waktunya berbeda
Apabila stomata menutup akibat stress terjadi peningkatan fotorespirasi pengikatan Ooleh enzim Rubisco
Pengikatan CO2di udara melalui lintasan C4 di sel mesofil dan reduksi karbon melalui siklus Calvin (siklus C3) di dalam sel seludang pembuluh
Pada malam hari terjadi lintasan C4 pada siang hari terjadi suklus C3
Produk awal reduksi CO2 (fiksasi CO2) adalah asam 3-fosfogliserat atau PGA
Produk awal reduksi CO2 (fiksasi CO2) adalah asam oksaloasetat, malat, dan aspartat ( hasilnya berupa asam yang berkarbon C4)
Memiliki daun yang cukup tebal sehingga laju transpirasinya rendah
Terdiri atas sekumpulan reaksi kimia yang berlangsung di dalam stroma kloroplas yang tidak membutuhkan energi dari cahaya mataharai secara langsung.
Reaksinya berlangsung di mesofil daun, yang terlebih dahulu bereaksi dengan H2O membentuk HCO3 dengan bantuan enzim karbonik anhidrase
Stomatanya membuka pada malam hari
Sumber energi yang diperlukan berasal dari fase terang fotosintesis
Memiliki sel seludang di samping mesofil
Pati diuraikan melalui proses glikolisis dan membentuk PEP
Memerlukan energi sebanyak 3 ATP
Tiap molekul CO2 yang difiksasi memerlukan 2 ATP
CO2 yang masuk setelah bereaksi dengan air seperti pada tanaman C4 difiksasi oleh PEP dan diubah menjadi malat
PGAL yang dihasilkan dapat digunakan dalam peristiwa yaitu sebagai bahan membangun komponen struktural sel, untuk pemeliharaan sel dan disimpan dalam bentuk pati
Tanaman c4 juga mengalami siklus calvin seperti peda tanaman C3 dengan bantuan enzim Rubisko
Pada siang hari malat berdifusi secara pasif keluar dari vakuola dan mengalami dekarboksilasi


Melakukan proses yang sama dengan tanaman C3 pada siang hari yaitu daur Calvin, Melakukan proses yang sama dengan tanaman C4 pada malam hari yaitu daur Hatch – Slack.

C.    Siklus Fotosintesis Tumbuhan C3, C4 dan CAM
a.      Siklus fotosintesis C3
Pada tumbuhan C3, karbon dioksida (CO2) memasuki daun melalui stomata, di mana ia berdifusi jarak pendek melalui ruang antar sampai mencapai sel mesofil. Setelah di sel mesofil, CO2 berdifusi ke dalam stroma dari kloroplas, tempat reaksi bebas cahaya fotosintesis, hingga CO2 dilepas dan masuk kedalam siklus calvin.
Siklus Calvin dapat disusun dalam tiga tahap dasar: fiksasi, reduksi, dan regenerasi.


Tahap 1: Fiksasi
Dalam stroma, selain CO2, dua komponen lainnya yang hadir untuk memulai reaksi terangbebas cahaya: enzim yang disebut karboksilase ribulosa bifosfat (RuBisCO) dan tiga molekul bifosfat ribulosa (RuBP). RuBP memiliki lima atom karbon, diapit oleh dua fosfat. RuBisCO mengkatalisis reaksi antara CO2 dan RuBP. Untuk setiap molekul CO2 yang bereaksi dengan satu RuBP, dua molekul 3fosfogliserat acid (3PGA) bentuk. 3PGA memiliki tiga karbon dan satu fosfat. Setiap pergantian siklus hanya melibatkan satu RuBP dan satu karbon dioksida dan membentuk dua molekul 3PGA. Jumlah atom karbon tetap sama, seperti atom bergerak untuk membentuk ikatan baru selama reaksi (3 atom dari 3CO2 + 15 atom dari 3RuBP = 18 atom dalam 3 atom dari 3PGA). Proses ini disebut fiksasi karbon karena CO2 adalah “tetap” dari bentuk anorganik menjadi molekul organik.
Tahap 2: Reduksi
ATP dan NADPH yang digunakan untuk mengkonversi enam molekul 3PGA menjadi enam molekul bahan kimia yang disebut gliseraldehida 3fosfat (G3P). Ini adalah reaksi reduksi karena menyangkut keuntungan elektron dengan 3PGA. Ingatlah bahwa pengurangan adalah keuntungan dari elektron oleh sebuah atom atau molekul. Enam molekul ATP dan NADPH baik digunakan. Untuk ATP, energi dilepaskan dengan hilangnya atom fosfat terminal, mengubahnya menjadi ADP; untuk NADPH, energi dan atom hidrogen yang hilang, mengubahnya menjadi NADP +. Kedua molekul ini kembali ke reaksi tergantung cahaya terdekat untuk digunakan kembali dan reenergized.
Tahap 3: Regenerasi
Pada titik ini, hanya satu molekul G3P meninggalkan siklus Calvin dan dikirim ke sitoplasma untuk berkontribusi pada pembentukan senyawa lain yang dibutuhkan oleh tanaman. Karena G3P diekspor dari kloroplas memiliki tiga atom karbon, dibutuhkan tiga “berubah” dari siklus Calvin untuk memperbaiki karbon yang cukup bersih untuk mengekspor satu G3P. Tetapi setiap gilirannya membuat dua G3Ps, sehingga tiga putaran membuat enam G3Ps. Satu diekspor sedangkan lima molekul G3P tersisa tetap dalam siklus dan digunakan untuk regenerasi RuBP, yang memungkinkan sistem untuk mempersiapkan lebih banyak CO2 untuk diperbaiki. Tiga molekul lebih dari ATP digunakan dalam reaksi regenerasi tersebut.

b. Siklus Fotosintesis C4
Tumbuhan C4 memiliki dua tipe sel yang berbeda yaitu sel seludang berkas pembuluh dan sel mesofil. Sel seludang berkas pembuluh tersusun menjadi seludang-seludang yang dikemas rapat di sekitar urat daun. Diantara seludang berkas pembuluh daun permukaan daun terdapat sel mesofil yang tersusun lebih longgar. Siklus calvin hanya berlangsung di kloroplas sel seludang berkas pembuluh. Akan tetapi siklus tersebut didahului oleh penggabungan CO2 kedalam senyawa organik di dalam sel mesofil.
Langkah-langkah fotosintesis pada tumbuhan C4 ini dimulai dengan cara: Langkah pertama dilakukan oleh sejenis enzim yang hanya terdapat dalam sel mesofil, disebut PEP karboksilase  (PEP carboxylase). Enzim ini menambahkan CO2 ke fosfoenolpiruvat (PEP), membentuk produk berkarbon empat, oksaloaseta. PEP karboksilase memiliki afinitas yang jauh lebih tinggi terhadap CO2 dari pada rubisko dan tidak memiliki afinitas terhadap O2. Oleh karena itu, PEP karboksilase dapat memfiksasi karbon secara efisien ketika rubisko tidak bisa yaitu saat hari panas dan kering, dan stomata tertutup sebagian, menyebabkan konsentrasi CO2 di daun turun dan konsenterasi O2 naik.
Setelah tumbuhan C4  memfiksasi karbon dari CO2, sel mesofil mengekspor produk berkarbon empat yang dihasilkannya ke sel seludang berkas pembuluh melalui plasmodesmata. Dalam sel-sel seludang berkas pembuluh, senyawa berkarbon empat ini melepaskan CO2, yang diasimilasi kembali kedalam materi organik oleh rubisko dan siklus calvin. Reaksi yang sama meregenerasi piruvat, yang ditranfer ke sel mesofil. Disana ATP digunakan untuk mengubah piruvat menjadi PEP, sehinggga siklus reaksi pun dapat berlanjut . ATP dapat dianggap sebagai “harga” untuk meningkatkan konsenterasi CO2 dalam sel seludang berkas pembuluh. Untuk menghasilkan ATP ekstra ini, sel seludang berkas pembuluh melaksanakan aliran electron siklik, sehingga aliran electron siklik merupakan satu-satunya mode fotosintetik pembuatan ATP.
Dengan demikian, sel mesofil tumbuhan C4 memompa CO2 kedalam seludang berkas pembuluh, menjaga konsenterasi CO2 dalam sel seludang berkas pembuluh cukup tinggi bagi rubisco untuk mengikat karbon dioksida, bukan oksigen. Rangkaian siklik dari reaksi-reaksi yang melibatkan PEP karboksilase dan regenerasi PEP dapat dianggap sebagai pompa konsenterasi CO2 yang memperoleh tenaga dari ATP. Dengan cara ini, fotosintesis C4 meminimalkan foto respirasi dan meningkatkan produksi gula. Adaptasi ini terutama meguntungkan didaerah panas dengan cahaya matahari yang terik, ketika stomata tertutup sebahagian pada siang hari. Dalam lingkungan semacam inilah tumbuhan C4 ber evolusi dan tumbuh dengan baik sampai saat ini.[2]
c.       Siklus Fotosintesis CAM
Sel mesofil tumbuhan CAM menyimpan asam organik yang dibuatnya pada malam hari dalam vakuolanya sampai pagi hari, ketika reaksi terang dapat menyuplai ATP dan NADPH untuk siklus Calvin, CO2 dilepaskan dari asam organik yang dibuat pada malam sebelumnya untuk digabungkan kedalam gula dikloroplas.
Jalur CAM serupa dengan jalur C4 karena keduanya karbondioksida pertama-pertama digabungkan kedalam intermediat-intermediat organik sebelum memasuki siklus calvin. Perbedaannya adalah dalam tumbuhan C4, langkah-langkah awal fiksasi carbon terpisah scara struktural dari siklus calvin, sedangkan dalam tumbuhan CAM, kedua langkah terjadi pada saat berbeda namun didalam sel yang sama. Pada akhirnya tumbuhan C3, C4 dan CAM menggunakan siklus calvin untuk pembuatan gula dari karbondioksida untuk keperluannya.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk, Biologi Edisi kedelapan Jilid I, Jakarta: Erlangga, 2010

Neil A. Campbell, Biologi edisi ke lima jilid I,  Jakarta: Erlangga, 2000


[1]  Neil A. Campbell, Biologi edisi ke lima jilid I (Jakarta: Erlangga, 2000), hal. 198.
[2] Campbell, dkk, Biologi Edisi kedelapan Jilid I, (Jakarta: Erlangga, 2010), hal. 216-217.

Total comment

Author

AHLUL NAZAR

0   komentar

Cancel Reply