Formulir Kontak

 

Makalah Sistem Skeleton


BAB 2
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Skeleton
Susunan tualng atau skeleton (kerangka) merupakan salah satu unsur sistem penegak dan penggerak. Tulang manusia duhubungkan dengan yang lain melalui sambungan tulang atau persendian sehingga terbentuk kerangka yang merupakan system lokomotor pasif, yang akan diatur oleh alat-alat lokomotif aktif dari otot.[1]  
Susunan kerangka terdiri dari susunan berbagai macam tulang-tulang yang banyaknya kira-kira 206 buah tulang yang satu sama lainnya saling berhubungan yang terdiri dari tulang kepala yang berbentuk tengkorak (8 buah), tulang wajah (14 buah), tulang telinga dalam (6 buah), tulang lidah (1 buah), tulang yang membentuk kerangka dada (25 buah), tulang yang membentuk tulang belakang dan gelang pinggul (26 buah), tulang anggota yang membentuk lengan (anggota gerak atas) (64 buah), tulang yang membentuk kaki (angggota gerak bawah) (62 buah).[2]
2.2  Fungsi system skeleton
1.      Tulang memberikan topangan dan bentuk pada tubuh.
2.      Pergerakan, tulang berartikulasi dengan tulang lain pada sebuah persendian dan berfungsi sebagai pengungkit. Jika otot-otot (yang tertanam pada tulang) berkontraksi, kekuatan yang diberikan pada pengungkit menghasilkan gerakan.
3.      Perlindungan, system rangka melindungi organ-organ lunak yang ada dalam tubuh.
4.      Pembentukan sel darah (hematopolesis). Sumsum tulang merah, yang ditemukan pada orang dewasa dalam tulang sternum, tulang iga, badan vertebra, tulang pipih pada cranium, dan pada bagian ujung tulang panjang merupakan tempat produksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit darah.
5.      Tempat penyimpanan mineral, matriks tulang tersusun dari sekitar 62% garam anorganik, terutama kalsium fosfat dan kalsium dengan jumlah magnesium, klorida, florida. Rangka mengandung 99% kalsium tubuh. Kalsium dan fosfor disimpan dalam tulang agar bias ditarik kembali dan dipakai untuk fungsi tubuh, zat tersebut kemudian diganti melalui nutrisi yang diterima.
2.3  Anatomi rangka
Anatomi rangka dapat digolongkan menjadi rangka aksial, rangka apendikular dan persendian antar tulang.[3]
2.3.1        Rangka aksial
Rangka aksial terdiri dari 80 tulang yang membentuk aksis panjang tubuh dan melindungi organ-organ pada kepala, leher, dan torso. Bagian rangka aksial meliputi tengkorak, tulang hyoid, osikel auditori, columna vertebra, sternum dan tulang iga.
A.    Tengkorak tersusun dari 22 tulang, 8 tulang kranial dan 14 tulang fasial.[4]
1.      Cranium membungkus dan melindungi otak.
a.       Tulang frontal membentuk dahi, langit-langit rongga nasal, dan langit-langit orbita (kantong mata).
1.      Tulang frontal pada tahap kehidupan embrio terbentuk menjadi dua belahan yang pada masa kanak-kanaj awal berfusi dengan penuh.
2.      Tuberositas frontal adalah dua tonjolan yang berbeda ukuran dan biasanya lebih besar pada tengkorak muda.
3.      Arkus supersiliar adalah dua lengkungan yang mencuat dan menyatu secara medial oleh suatu elevasi halus yang disebut glabella.
4.      Tepi supraorbital, yang terletak dibawah lengkungan supersiliar dan membentuk tepi orbita bagian atas. Foremen supraorbital (atau takik pada beberapa tengkorak) merupakan jalan masuk arteri dan saraf.
b.      Tulang parietal membentuk sisi dan langit-langit cranium.
1.      Sutura sagittal, yang menyatukan tulang parietal kiri dan kanan, adalah sendi mati yang disatukan fibrokartilago.
2.      Sutura koronal menyambung tulang parietal ke tulang frontal.
3.      Sutura lambdoidal menyambung tulang parietal ke tulang oksipital.
c.       Tulang oksipital membentuk bagian dasar dan bagian belakang cranium.
1.      Foramen magnum adalah pintu oval besar yang dikelilingi tulang oksipital. Foramen ini menghubungkan rongga kranial dengan rongga spinal.
2.      Protuberans oksipital eksternal adalah suatu proyeksi yang mencuat di atas foramen magnum.
3.      Kondilus oksipital adalah dua prosesus oval pada tulang oksipital yang berartikulasi dengan vertebra serviks pertama.atlas.
d.      Tulang temporal membentuk dasar dan bagian sisi dari cranium. Setiap tulang temporal ireguler terdiri dari empat bagian.
1.      Bagian skuamosa, bagian terbesar merupakan lempeng pipih dan tipis yang membentuk pelipis. Prosesus zigomatikus menonjol dari bagian skuamosa pada setiap tulang temporal. Tonjolan tersebut bertemu dengan bagian temporal dari setiap tulang zigomatikus untuk membentuk arkus zigomatikus.


2.      Bagian petrous terletak didalam dasar tengkoraak dan tidak dapat dilihat dari samping. Bagian ini berisi struktur telinga tengan dan telinga dalam.
3.      Bagian mastoid terletak di belakang dan di bawah liang telinga. Prosesus mastois adalah tonjolan membulat yang medah teraba di belakang telinga.
4.      Bagian timpani terletak di sisi inferior bagian squamosal dan sisi anterior dari bagian mastoid. Timpani berisi saluran telinga (meatus auditori eksternal) dan memiliki prosesus stiloid yang ramping untuk melekat pada ligament stiloid.
e.       Tulang etmoid adalah struktur penyangga penting dari rongga nasal dan berperan dalam pembentukan orbita mata.
2.      Tulang-tulang wajah tidak bersentuhan dengan otak. Tulang tersebut disatukan sutura yang tidak dapat bergerak, kecuali pada mandibular atau rahang bawah.
a.       Tulang-tulang nasal membentuk penyangga hidung dan berartikulasi dengan septum nasal.
b.      Tulang-tulang palatum membentuk bagian, posterior langit-langit mulut (langit-langit keras), bagian tulang orbital, dan bagian rongga nasal.
c.       Tulang-tulang zigomatik (malar) membentuk tonjolan pada tulang pipi. Setiap proaesus temporal berartikulasi dengan prosesus zigomatikus pada tulang temporal.
B.     Columna vertebra menyangga berat tubuh dan melindungi medulia spinalis. Columna ini terdiri dari vertebra-vertebra yang dipisahkan diskus fibrokartilago intervertebral.
a.       Ada 7 tulang vertebra serviks, 12 vertebra toraks, 5 vertebra lumba, dan 5 tulang vertebra sacrum yang menyatu menjadi sacrum dan 3 sampai 5 tulang koksigeal yang menyatu menjadi tulang koksiks.
b.      Ke-31 pasang saraf spinal keluar melalui foramina (foramen) intervertebralis di antara vertebra yang letaknya bersebelahan.

2.3.2        Rangka apendikular
Rangka ini terdiri dari girdle pectoral (bahu), girdel pelvis, dan tulang lengan serta tungkai.[5]
A.    Setiap girdel pectoral memiliki dua tulang-klavikula dan scapula-dan berfungsi untuk melekatkan tulang lengan ke rangka aksial.
1.      Scapula (tulang belikat) adalah tulang pipih dan disebut juga tulang belikat yang terdapat pada punggung bagian atas. Tulang ini berbentuk segetiga dengan tonjolan pipih di bagian posterior yang memanjang dari sisi medial ke ujung lateral, dikenal sebagai spina scapulae.[6]
2.      Klavikula (tulang kolar) adalah tulang berbentuk S. yang secara lateral, berartikulasi dengan prosesus acromion pada scapula dan secara medial dengan manubrium pada takik klavikular untuk membentuk sendi sternoklavikular.
B.     Lengan atas tersusun dari tulang lengan, tulang lengan bawah, dan tulang tangan.
1.      Humerus adalah tulang tunggal pada lengan. Humerus terdiri dari bagian kepala membulat yang masuk dengan pas ke dalam rongga glenold, bagian leher anatomis, dan bagian batang yang memanjang kea rah distal.
2.      Tulang-tulang dari lengan bawah adalah ulna pada sisi medial dan tulang radius di sisi lateral (sisi ibu jari) yang dihubungkan dengan suatu jaringan ikat fleksibel.
a.       Ulna, ujung proksimal (ujung atas) tulang ulna tampak seperti pilinan yang terurai. Bagian atas pilinan tersebut adalah prosessus olecranon.
b.      Ujung distal (bawah) tulang ulna memiliki perpanjangan pilinan batang yang disebut kepala. Bagian ini berartikulasi dengan prosesus ulnar tulang radius. Bagian kepala memanjang ke atas prosesus atiloid tulang ulna.
3.      Radius, ujung proksimal tulang radius adalah kepala berbentuk diskus yang berartikulasi dengan kapitalium humerus dan takik radial tulang ulna.
4.      Tulang pergelangan tangan (karpus). Pergelangan tangan terbentuk dari delapan tulang karpal ireguler yang tersusun dalam dua baris, setiap baris berisi empat tulang.
5.      Tangan (metacarpus) tersusun dari lima tulang metacarpal.
6.      Tulang-tulang jari disebut phalanges, tulang tunggalnya lebih sering tulang falang.
a.       Setiap jari memiliki tiga tulang, yaitu tulang falang proksimal, medial, dan falang distal.
b.      Ibu jari hanya memiliki tulang falang proksimal dan medial.
C.     Girdel pelvis mentransmisikan berat trunkus ke bagian tungkai bawah dan melindungi organ-organ abdominal dan pelvis. Bagian ini terdiri dari dua tulang panggul (disebut juga ossa koksa, tulang tanpa nama, atau tulang pelvis) yang bertemu pada sisi anterior simfisis pubis dan berartikulasi di sisi posterior dengan sacrum.
1.      Setiap tulang panggul menyeruapi bentuk kipas angina listrik dengan sebuah poros pemegang serta dua baling-baling.

2.      Illum adalah lempeng tulang lebar, yang menjulang ke atas dank e luar asetabulum. Bagian ini naik posisinya sampai mencapai krista illiaka tebal yang dapat teraba pada posisi tangan di panggul.
3.      Tulang iskium merupakan baling-baling posterior dan inferior dari kipas. Tepi medialnya turut membentuk takik skiatik besar.
4.      Tulang pubis melengkapi baling-baling anterior dan inferior tulang panggul. Bagian ini terutama terdiri dari dua batang tulang:ramus pubis superior dan inferior.
D.    Tungkai bawah. Secara anatomis, bagian proksimal dari tungkai bawah antara girdel pelvis dan lutut adalah paha, bagian antara lutut dan pergelangan kaki adalah tungkai.
1.      Femur, bahasa latin yang berarti paha, adalah tulang terpanjang, terkuat, dan terberat dari semua tulang pada rangka tubuh.
2.      Tulang tungkai adalah tulang tibia medial dan tulang fibula lateral.
a.       Tibia adalah tulang medial yang besar, tulang ini membagi berat tubuh dari femur ke bagian kaki.
b.      Fibula adalah tulang yang paling ramping dalam tubuh.
3.      Pergelangan kaki dan kaki tersusun dari 26 tulang yang diatur dalam tiga rangkaian. Tulang tarsal menyerupai tulang karpal pergelangan tangan, tetapi berukuran lebih besar, tulang metatarsal juga menyerupai tulang metacarpal tangan, dan falang pada jari kaki juga menyerupai falang jari tangan.
            Ada tujuh tulang tarsal:
1.      Tulang talus berartikulasi dengan maleolus medial tibia dan dengan maleolus lateral fibula untuk membentuk persendian pergelangan kaki.
2.      Tulang kalkaneus terletak di bawah talus dan menonjol di belakang talus menjadi tulang tumit. Tulang ini menopang talus dan meredam goncangan saat tumit menginjak tanah.
3.      Tulang navikular memiliki permukaan posterior berbentuk konkaf untuk berartikulasi dengan talus dan permukaan anterior berbentuk konveks untuk berartikulasi dengan tiga tulang tarsal.
4.      Ketiga tulang kuneiform yang berbentuk baji, diberi nomor dari sisi medial ke sisi lateral, sebagai kuneiform pertama, kedua, dan ketiga.
5.      Tulang kuboid berartikulasi di sisi anterior dengan tulang metatarsal keempat dan kelima, di sisi posterior, tulang ini berartikulasi dengan kalkaneus.
c.       Telapak kaki dan arkus longitudinal terbentuk dari lima tulang metatarsal yang ramping. Setiap metatarsal memiliki bagian dasar, batang, dan bagian kepala.











[1] Syaifuddin.Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan(Jakarta:Salemba Medika,2011)hal.46
[2] Syaifuddin.Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan(Jakarta:EGC,2006)hal.46
[3] Sloane, Ethel.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula(Jakarta:EGC,2003)hal.97
[4] Ibid…hal 97
[5] Ibid…hal 108
[6] Elsevier.Anatomi Tubuh Manusia(Singapore:Pts Lid,2009)hal.4

Total comment

Author

AHLUL NAZAR

0   komentar

Cancel Reply