BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang masalah
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri dari
mahluk hidup. Setiap yang bernyawa akan mengalami hal itu. Mahluk hidup akan
tumbuh dewasa bila pertumbuhan dan perkembangannya dapat berjalan dengan
selaras dan seimbang baik secara fisik maupun mentalnya. Sedikit sekali perbedaan antara perkembangan dan
pertumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu koordinasi yang baik
dari banyak peristiwa pada tahap yang berbeda, yaitu dari tahap biofisika ke
tahap organisme dan menghasilkan suatu organisme yang utuh dan lengkap.
Prosesnya sangat kompleks dan banyak cara berbeda untuk dapat memahaminya.
Kita dapat memisahkan konsep pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
selalu menunjukkan suatu pertambahan dalam ukuran dengan menghilangkan
konsep-konsep yang menyangkut perubahan kualitas seperti halnya pengertian
mencapai ukuran penuh atau kedewasaan, yang tidak relevan dengan pengertian
proses pertambahan. Meskipun demikian konsep sederhana mengenai pertambahan ukuran
mengalami kesukaran juga karena banyak cara untuk mengukurnya. Pertumbuhan
dapat di ukur sebagai pertambahan panjang, lebar, atau luas, tetapi dapat pula
di ukur berdasarkan pertambahan volume, masa atau berat. Setiap parameter ini
menggambarkan sesuatu yang berbeda dan jarang adanya hubungan sederhana antara
mereka dalam organisme yang sedang tumbuh. Hal ini disebabkan pertumbuhan
sering terjadi dalam arah dan kadar cepat yang berbeda yang satu sama lain
tidak ada kaitanya.
Pertumbuhan dan perkembangan di
pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor yang mempengaruhi perkambangan pada tumbuhan sangat beragam, sehingga
keadaan yang terjadi pada tanaman itu juga sangat berbeda-beda.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
2.
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan?
3.
Apa pengertian dormansi?
4.
Apa penyebab dormansi pada tumbuhan?
C.
Tujuan masalah
1.
Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
2.
Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi.
pertumbuhan dan perkembangan.
3.
Untuk mengetahui apa pengertian dormansi.
4.
Untuk mengetahui apa penyebab dormansi pada tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume dan jumlah sel yang menyebabkan
bertambah besarnya ukuran organisme dan bersifat irreversibel (tidak akan
kembali keukuran semula) karena adanya permbelahan
mitosis atau pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan
dapat di ukur dan di nyatakan secara kuantitatif, misalnya pengukuran
pertambahan panjang, lebar,atau luas dan dapat pula di ukur pertambahan volume,
masa, berat. Setiap parameter ini menggambarkan sesuatu yang berbeda dan jarang
adanya hubungan sederhana antara mereka dalam organisme yang sedang tumbuh. Hal
ini di sebabkan pertumbuhan seering terjadi dalam arah dan kadar cepat yang
berbeda yakni satu sama lain tidak ada keterkaitan, sehingga perbandingan
linier antara luas dan volume tidak terjadi pada waktu yang bersamaan.[1]
contoh pertumbuhan yang terjadi pada perkecambahan
biji, pada awalnya terjadi penyerapan air yang dapat di ikuti oleh pertumbuhan
yang nyata, selanjutnya terjadi pertambahan volume dan berat basah, tetapi
tidak demikian dengan bera keringmya. Bersamaan dengan itu kecambah bertambah
mencolok dalam panjang (tumbuh), tetapi terjadi pengurangan dalam berat
keringnya. Pertambahan ukuran dapat terjadi karena adanya penyerapan air yang
bersifat permanen atau sementara.
Perkembangan adalah proses pertambahan jenis sel melalui proses diferensiasi sehingga
menuju kedewasaan. Perkembangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu
perubahan teratur dan berkembang, seringkali menuju suatu keadaan yang lebih
tinggi, lebih teratur atau lebih kompleks atau dapat pula dikatakan sebagai
suatu seri perubahan pada organisme yang terjadi selama daur hidupnya yang
melilputi pertumbuhan dan diferensiasi. Perkembangan dapat terjadi tanpa
pertumbuhan dan demkian juga halnya pertumbuhan yang dapat terjadi tanpa
perkembangan, tatapi kedua proses ini
sering bergabung dalam satu proses.
Perkembangan mewujudkan perubahan secara bertahap atau berjalan sangat cepat. Pada
perkembangan tidak hanya perubahan secara kuantitatif, tatapi juga menyangkut
perubahan kualitatif di antara sel, jaringan, dan juga organ yang di sebut
diferensiasi. Peristiwa perkembangan yang penting seperti
perkecambahan, perbungaan atau penuaan menghasilkan perubahan yang mendadak
didalam kehidupan atau pola pertumbuhan tumbuhan. Prosoes-proses perkembangan
lainnya berlangsung terus secara lambat atau bertahap selama separuh atau
seluruh hidup tumbuhan.

Gambar. Pertumbuhan dan Perkembangan pada tumbuhan
B.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan terdapat pengaruh dari beberapa faktor,
yaitu faktor internal dan faktor ekternal.
a. faktor internal
yaitu faktor
yang ada dari dalam tumbuhan tersebut, misalnya seperti Gen, dan hormon.
1.
Gen
Adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen
mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya warna bunga, rasa buah, dan
sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Misalnya tanaman yang mempunyai
sifat unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan
cepat, lekas berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan
kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak
sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang baik.
2.
Hormon
Tumbuhan ditemukan oleh F. W. Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari
bahasa Yunani hormalin yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon. Hormon adalah senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan
respons fisiologi pada tumbuhan. Hormon tumbuhan bermacam-macam, tetapi ada lima hormon
tumbuhan yang sangat penting, yaitu auksin, sitokinin, giberelin, asam absitat,
dan etilen.
b.
Faktor eksternal
Yaitu faktor
luar yang mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman, misalnya makanan, air, suhu,
kelembaban, cahaya Dan lain-lain.
1.
Air dan Nutrisi
Tumbuhan membutuhkan air dan nutrisi untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Nutrisi ini harus tersedia dalam jumlah
cukup dan seimbang. Harus mengandung unsur makro dan mikro. Nutrisi diambil
tumbuhan dari dalam tanah dan udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu
zat-zat organik dan anorganik. Zat organik, seperti C, H, O, dan N, sedangkan
zat anorganik, seperti Fe, Mg, K, dan Ca. Pertumbuhan tanaman akan terganggu
jika salah satu unsur yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Misalnya, kurangnya
unsur nitrogen dan fosfor pada tanaman menyebabkan tanaman menjadi kerdil.
Kekurangan magnesium dan kalsium menyebabkan tanaman mengalami klorosis (daun
berwarna pucat).
2.
Cahaya
Cahaya sangat diperlukan tumbuhan untuk melakukan
fotosintesis. Proses ini menghasilkan zat makanan yang diperlukan tumbuhan
untuk pertumbuhannya dan untuk disimpan sebagai cadangan makanan yang bisa
dikonsumsi oleh manusia dan hewan. Efek cahaya meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi zat metabolik untuk
pembentukan klorofil. Sedangkan, pada proses fotosintesis, intensitas cahaya
mempengaruhi laju fotosintesis saat berlangsung reaksi terang.
3.
Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk
menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum,
Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang ditanam
pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen
daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah).
Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang
sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat
dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air,
fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.
4.
Kelembapan udara
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam
udara atau tanah. Tanah yang lembab berpengarauh baik terhadap pertumbuhan
tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan
lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan
sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
5.
Tanah
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila
kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara.
Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan
mineral, dan air.[2]
C. Dormansi
1. Pengertian Dormansi
Dormasi adalah suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup
atau bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung
pertumbuhan normal. Dengan demikian dormansi merupakan suatu reaksi atas
keadaan fisik atau lingkungan tertentu.
2.
Penyebab dormansi
Dormansi dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:
a. Rendah atau tidak adanya proses imbibisi air. Hal ini
dikarenakan biji dilindungi oleh kulit biji yang kedap air., karena dilapisi
oleh zat lilin yang membuat air sulit untuk menembusnya. Akibatnya sel-sel biji
tidak mendapat air yang cukup. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan dan perkembangan dari sel-sel biji.
b. Proses respirasi tertekan (terhambat). Kulit biji
kedap akan udara termasuk oksigen, akibatnya sel-sel tidak akan bisa melakukan
respirasi dan energi yang dihasilkanpun sangat terbatas. Maka dari ini tumbuhan
akan menggunakan energi seminim mungkin dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan
fisiologi sel, oleh karenanya tumbuhan melakukan suatu dormansi atau tidak
aktifnya kegiatan-kegiatan di dalam sel.
c. Rendahnya proses mobilisasi cadangan makanan. Pada biji
banyak sekali ditemukan cadangan makanan yang di simpan dalam endosperma biji.
Namun karena lingkungan yang terisolir maka proses pemanfaatannya tidak terjadi
secara optimal karena kurang ketersediaan air dan oksigen.air dan oksigen ini
akan di pakai untuk merombak cadangan makanan tadi sehingga nantinya bisa
dimanfaatkan oleh sel untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Hal ini juga di
pengaruhi oleh terbentuknya enzim-enzim yang dipakai dalam mengubah cadangan
makanan supaya bisa di manfaatkan. Contohnya adalah lipase, protease, dan
amilase.
d. Hormon pada biji. Tumbuhan menghasilkan beberapa
hormon yang masing-masing telah memiliki fungsi yang berbeda-beda. Salah
satunya adalah ABA (Asam absitat) yang terdapat pada endosperm pada biji. ABA
dapat berfungsi untuk menghambat terjadinya sintesis protein . akibatnya tidak
terbentuk protein pada sel baik protein struktural maupun protein yang
fungsional. Tumbuhan akan mengalami dormansi apabila kadar ABA masih tinggi
dalam endospermnya. Kadar ABA akan berkurang jika biji berada pada kondisi yang
sesuai dan pengaruh sinar matahari.[3]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume dan jumlah sel yang menyebabkan
bertambah besarnya ukuran organisme dan bersifat irreversibel (tidak akan
kembali keukuran semula) karena adanya permbelahan mitosis atau
pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat di ukur
dan di nyatakan secara kuantitatif, misalnya pengukuran pertambahan panjang,
lebar,atau luas dan dapat pula di ukur pertambahan volume, masa, berat.
Perkembangan adalah proses pertambahan jenis sel melalui proses diferensiasi sehingga
menuju kedewasaan. Perkembangan mewujudkan perubahan secara bertahap atau berjalan sangat cepat. Pada
perkembangan tidak hanya perubahan secara kuantitatif, tatapi juga menyangkut
perubahan kualitatif di antara sel, jaringan, dan juga organ yang di sebut
diferensiasi.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ada faktor eksternal
dan internal. Faktor eksternal seperti air, nutrisi, suhu, udara, kelembapan,
dan tanah. Sedangkan faktor internalnya seperti gen dan hormon.
Dormasi adalah suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup
atau bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung
pertumbuhan normal.
B.
Saran
Demikian yang dapat kami
paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Penulis banyak berharap kepada para
pembaca Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar dapat mengambil
manfaatnya, terutama bagi para tenaga pendidik, dan dengan hadirnya makalah ini
dapat memecahkan masalah di linkungan pendidikan mengenai perkembangan dan
pertumbuhan tumbuhan. Pembaca dapat memperoleh dari berbagai sumber lainnya, seperti
buku, jurnal ataupun internet.
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, “Persintesis
dan Pematahan Dormansi Benih Pada Beberapa Varietas Padi Gogo”,Jurnal:Agrista,
Vol.11, No.2, 2007.
Lakitan benyamin,Fisiologi
Pertumbuhan dan Prkembangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996.
Salisbury, Frank B dan Cleon Wross, Fisiologi
Tumbuhan, Bandung : ITB Bandung, 1995.
[2]Lakitan
benyamin,Fisiologi Pertumbuhan dan
Prkembangan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1996), hal.4
[3]Ilyas, “Persintesis dan Pematahan Dormansi Benih
Pada Beberapa Varietas Padi Gogo”,Jurnal:Agrista, Vol.11, No.2, (2007).
Hal. 92-101