Formulir Kontak

 

Makalah Pengorganisasian


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan terdapat manajemen yang berfungsi untuk megatur jalannya pendidikan tersebut . Di mana manajemen itu mempunyai beberapa fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian. Maka dari itu dalam makalah ini kita mencoba untuk mengulas sedikit tentang pengorganisasian, yang mana perencanaan dalam manajemen tidak akan berjalan atau berhasil tanpa adanya pengorganisasian.
Lembaga pendidikan adalah suatu lembaga yang bertujuan mengembangkan potensi manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai manuasia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat. Kegiatan untuk mengembangkan potensi itu harus dilakukan secara berencana, terarah dan sistematik guna mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan di atas diperlukan suatu organisasi lembaga pendidikan. Keberhasilan suatu lembaga pendidikan dapat ditentukan berdasarkan suatu kriteria-kriteria tertentu. Pengorganisasian suatu lembaga pendidikan tergantung pada beberapa aspek antara lain: jalur, jenjang, dan jenis  organisasi lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Organisasi sekolah dilihat dari jenjangnya terdapat : jenjang pra sekolah, Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingat Pertama/ Sekolah Menengah Pertama (SLTP/SMP), Sekolah Menengah Umum/ Sekolah Menengan Atas (SMU/SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta perguruan Tinggi. Dilihat dari jenis ada dua yaitu sekolah umum dan sekolah kejuruan, dilihat dari penyelenggara pendidikannya, terdapat sekolah negeri dan sekolah swasta.

B.  Rumusan Masalah
A.    Apa definisi dan tujuan pengorganisasian ?
B.     Bagaimana proses dan tugas pengorganisasian ?
C.     Apa saja model-model organisasi sekolah ?
D.    Apa Impementasi Organisasi sekolah ?
C.   Tujuan Pembahasan
A.    Untuk mengetahui definisi dan tujuan pengorganisasian
B.     Untuk mengetahui proses dan tugas pengorganisasian
C.     Untuk mengetahui model-model organisasi sekolah
D.    Untuk mengetahui Organisasi sekolah





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi dan tujuan pengorganisasian
     Alat pertama untuk mempelejari organisasi secara serius adalah definisi eksplisit tentang apa yang kiranya dimaksud dengan sebuah organisasi. Ada tiga macam definisi tentang organisasi seperti berikut ini :
1.      “…Organisasi dicirikan oleh perilaku yang di arahkan kea rah pencapaian tujuan. Organisasi mencapai tujuan dan sasaran secara lebih efisien dan efektif melalui kegiatan terpadu sejumlah individu dan kelompok.”
(Gibson, Ivancevich, Donnell Jr., 1985)
2.      “…Organisasi… merupakan sebuah kesatuan social yang dikoordinasi secara sadar yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi pada sebuah landasan yang relative kontinu guna mencapai tujuan bersama atau kelompok tujuan.” (Robbins,1991)
3.      “…istilah organisasi mempunyai dua macam arti umum. Pertama, berkaitan dengan sebuah lembaga atau kelompok fungsional; misalnya kita menghubungkannya  dengan sebuah bisnis, rumah sakit, badan pemerintah, sebagai sebuah organisasi. Kedua ia berhubungan dengan proses pengorganisasian (organizing), yakni cara pekerjaan diatur dan dialokasi antara anggota-anggota organisasi yang bersangkutan sehingga tujuan organisasi tersebut dapat tercapai secara efisien.” (Stones, Wankel, 1978).
Organisasi dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah koordinasi /secara rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama yang dirumuskan secara eksplisit,

Adapun tujuan organisasi antara lain :
1. Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemandirian dan sumber daya yang dimilikinya dalam mencapai tujuan.
2.  Mencapai tujuan secara lebih efektif dan efesien karena dilakukan bersama-sama.
3.  Mengembangkan sumber daya dan tekhnologi bersama-sama.
4.  Wadah mendapatkan jabatan dan pembagian kerja.
5.  Wadah mengelola lingkungan bersama-sama.
6.  Wadah mencari keuntungan bersama-sama.
7.  Wadah menggunakan kekuasaan dan pengawasan (motif kekuasaan).
8.  Wadah mendapatkan penghargaan (motif penghargaan)
9.  Wadah menambah pergaulan.
10.Wadah memanfaatkan waktu luang.

B.   Proses-proses Pengorganisasian
Ernest Dale seperti yang dikutip oleh T. Hani Handoko mengemukakan tiga langkah dalam proses pengorganisasian, yaitu :
a.   Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logik dapat dilaksanakan oleh satu orang.
c. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.

C.   Macam-macam Pengorganisasian
Dilihat dari segi pembagian kegiatan dan pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang, maka organisasi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a.   Organisasi Lini
Yaitu organisasi yang pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang tegas antara pimpinan dan pelaksana. Peran pimpinan dalam hal ini sangat dominan dimana semua kekuasaan ditangan pimpinan. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan kegiatan yang utama adalah wewenang dan perintah. Bentuk organisasi semacam ini sangat efektif karena keputusan-keputusan cepat diambil dan dilaksanakan. Akan tetapi organisasi seperti ini kurang manusiawi karena menganggap bawahan layaknya sebuah robot.
b.   Organisasi Staf
Yaitu organisasi yang mana para staf tidak hanya berperan sebagai pelaksana perintah namun juga sebagai pembantu pimpinan. Bentuk organisasi ini ada karena banyaknya masalah yang ada dalam organisasi sehingga pimpinan tidak mampu untuk mengatasi semua masalah dan memerlukan bantuan orang lain. Keputusan yang diperoleh lebih baik akan tetapi membutuhkan waktu yang lama. c. Organisasi Lini dan Staf
Organisasi ini merupakan gabungan dari dua organisasi terdahulu(lini dan staf). Dalam organisasi ini staf bukan sekedar pelaksana tugas tetapi juga diberikan wewenang untuk memberikan masukan demi tercapainya tujuan secara baik. Demikian juga pimpinan tidak sekedar memberikan perintah atau nasehat tetapi juga bertanggung jawab atas perintah atau nasehat tersebut.  Keuntungan organisasi ini antara lain ialah keputusan yang diambil oleh pimpinan lebih baik karena telah dipikirkan oleh sejumlah orang dan tanggung jawab pimpinan berkurang karena mendapat dukungan dan bantuan dari staf.
Contoh Struktur Organisasi Sekolah dan Tugasnya. Organisasi sekolah misalnya yaitu menjalankan aktifitas sekolah, guru dan siswa melakukan aktifitas proses pembelajaran, kepala sekolah beserta stafnya selalu meningkatkan kinerja sekolah dengan baik dan masih banyak lagi yang dikerjakan.
      Berikut contoh gambar struktur organisasi sekolah.

Dalam melakukan pengelolaan Suatu Sekolah, Kepala Sekolah dan wakil wakilnya mempunyai tugas sebagai berikut :
1.   Kepala Sekolah
Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan sekolah, baik kedalam maupun keluar, yaitu :
v  Penyelenggaraan program kerja sekolah, meliputi :
a. Penyusunan program kerja sekolah.
b. Pengawasan proses belajar mengajar, pelaksanaan dan penilaian proses dan hasil belajar serta bimbingan dan konseling ( BK ).
v  Pembina kesiswaan.
v  Pelaksanaan bimbingan dan penilaian bagi guru serta tenaga kependidikan lainnya.
v  Penyelenggaraan administrasi sekolah meliputi administrasi ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan dan kurikulum.
v  Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan dan atau masayarakat.
2.    Wakasek Kurikulum
Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar mengajar. Berikut tugas – tugasnya :
v  Menyusun pembagian tugas guru.
v  Mengelola kegiatan belajar mengajar.
v  Menyusul jadwal evaluasi.
v  Menyusun kriteria kenaikan kelas dan kurikulum.
v  Menyusun pelaksanaan UAS dan UAN.
v  Menyusun instrumen kegiatan belajar mengajar.
v  Menyusun kegiatan ekstrakulikuler.


3.   Wakasek Kesiswaan
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan membidangi urusan kesiswaan, bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar mengajar yang antara lain :
v  Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuker.
v  Perngadaan pengarahan dan pembina kegiatan OSIS.
v  Pembuatan dan pengawasan pelaksanaan tata tertib sekolah.
v  Penginventarisasian absensi dan pelanggaran – pelanggaran.
v  Pembina dan pelaksana kegiatan 5-K.
v  Penilaian terhadap siswa untuk mewakili sekolah terhadap kegiatan diluar sekolah.
v  Perencanaan kegiatan setelah siswa lulus
4.    Wakasek Sarana
Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana membidangi sarana dan prasarana, bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar mengajar yang antara lain:
v  Inventarisasi barang, terdiri atas :
Ø  Mencatat alat / barang yang masuk.
Ø  Mencatat alat laboratorium yang masuk.
Ø  Mencatat alat peraga.
v  Pengadaan sarana dan prasarana olahraga.
v  Pendayagunaan sarana dan prasarana.
v  Penyusunan anggaran sekolah.
5.    Wakasek Humas
Wakil Kepala Sekolah Humas membidangi hubungan masyarakat, bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar mengajar yang antara lain :
v  Membina kerjasama dengan masyarakat.
v  Membantu pelaksanaan tugas BP3
D.  Implementasi Pengorganisasian Sekolah
Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Kata implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem.
1.      Efektif dan efesien
Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai seperti yang di inginkan. Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa strategi tidak statis melainkan interaktif dan dinamis, maka hubungan antara penyebab dan hasilnya tidak tetap atau pasti. Sebaliknya taktik adalah tindakan nyata yang diambil oleh pelaku dan sepenuhnya berada dibawah pengawasan pelaku. Kebalikan dari strategi, taktik adalah internal dan kriteria yang digunakan bukanlah keefektifan melainkan efesiensi
2. Keputusan dan Emplementasi
Keputusan manajemen strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan strategi harus dapat mencapai tujuannya. Aturan dalam manajemen strategi persaingan :
a. Proses berfikir yang mendahului tindakan
b. Pengetahuan mengenai jumlah merupkan kunci penting.
c. Menejemen strategi tindakan yang dilakukan dengan cepat akan mendominasi
    yang lambat.
d. Kemenangan harus menunjukkan nilai dari tujuan
e. Menyerang hanya terhadap yang dapat diserang.
f.  Bertahan adalah bentuk terkuat dari persaingan
g. Superioritas dalam faktor persaingan yang mendasar adalah segalanya.
h. Tidak terkalahkan adalah merupakan pertahanan yang sebenarnya.
i.  Menajemen strategi membutuhkan pengembangan kekuatan yang unik.
3.   Pertumbuhan dan Struktur Organisasi
Tahap implementasi strategi memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur organisasi, karena keselarasan struktur dengan strategi merupakan satu hal yang penting untuk tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala organisasi berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical dan bisa juga horizontal. Pertumbuhan organisasi menghasilkan berbagai bentuk struktur organisasi seperti stuktur fungsional, divisional geografis, organisasi unit bisnis, organisasi matrik dan struktur organisasi horizontal. Masing-masing struktur tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
4. Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan organisasi tersebut, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi lainnya





BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan.
Organisasi dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah koordinasi /secara rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama yang dirumuskan secara eksplisit.
Adapun tujuan organisasi diantaranya, Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemandirian dan sumber daya yang dimilikinya dalam mencapai tujuan. Mencapai tujuan secara lebih efektif dan efesien karena dilakukan bersama-sama.  Mengembangkan sumber daya dan tekhnologi bersama-sama, dan seterusnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
Ada tiga langkah dalam proses pengorganisasian, yaitu: Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logik dapat dilaksanakan oleh satu orang.
Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Kata implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem.





DAFTAR PUSTAKA
Amin Widjaja Tunggal, Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta :PT Renika Cipta. 1993.
Dosen, Tim AP. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press. 2010.
Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan. Cibeureum : PT Remaja
Rosdakarya Bandung. 1996.
James A.F. Stoner, dkk. Manajemen. Jakarta : Erlangga. 1996.
Marno, Triyo Suprayitno. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam. Bandung: PT. Refika Aditama. 2008.
Suryosubroto. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2010.
Winardi. Pemikiran Sistemik Dalam BIdang Organisasi dan Manajemen. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2005.



Total comment

Author

AHLUL NAZAR

0   komentar

Cancel Reply